Hai, kawans! Ceritanya saya lagi seneng nih karena akhirnya saya pacaran lagi. Pacar saya adalah laki-laki Jawa berusia 30 tahun. Jauh ya? Cocoknya jadi abang saya, hahaha... Pengen cerita sih, tapi belum kepikiran mau nulis apa. Saya malah kepikiran buat nulis ini *ngelirik judul diatas*
Jadi ceritanya, beberapa hari lalu saya chatting YM sama abang saya, bang Lindung. Saya tanya-tanya tentang pernikahan-lain-suku karena saya dan abang saya merupakan seorang Batak kental yang memiliki pasangan non-Batak. Berhubung abang saya sudah menikah dengan mantan pacar (baca: isteri)-nya sekarang, saya feel free aja lha. Ternyata di saat yang bersamaan, kakak saya -- yang notabene adalah isteri abang saya -- juga lagi online! Namanya Vanni. Jadilah saya sapa-sapa dia juga di chatting room, ga enak kalo ga tegur-teguran karena saya ga sempat datang ke pernikahan mereka.
Pertama-tama kak Vanni ngeluh karena ngga enak badan. Saya kira sih capek kerja seperti biasa, maklum lah saya yang anak kuliahan aja kadang kala seperti itu. Eh tiba-tiba kak Vanni nambahin,
"Mungkin karena lagi hamil, dek.."
Lah saya langsung kaget, ngga ada angin ga ada hujan tiba-tiba kakak saya bilang kalau dia hamil. Langsung lah saya excited banget, tersenyum kelihatan gigi lebar-lebar, hahaha... Maklum, waktu kecil saya sering baca cerita fairy tales jadinya kalo dengar kata 'menikah' dan 'hamil/mengandung', menurut saya itu merupakan langkah awal untuk mencapai the happiest life for long. Kan kebanyakan ending story of fairy tales adalah 'happily ever after,' hihihi...
Lanjut! Iseng-iseng saya tanya, ternyata kehamilan kakak saya sudah masuk bulan ke-4! Makin excited lah saya karena itu sudah pasti 'jadi.' Saya langsung berdoa dalam hati, kalo cewek semoga cantik kayak mamanya, kalo cowok semoga cakep kayak bapaknya.. Hahaha #promosi.
Ternyata selain kakak saya, ada juga ibu-ibu di gereja yang sedang hamil. Tepatnya... Ibu Pendeta Gembala di gereja saya. Tadinya nggak ketahuan tuh kalo hamil, eh ga taunya udah 4 bulan (juga) aja. Yang tahu pertama kali adalah saya. Bentuk fisik ibu pendeta saya ini kan lumayan bagus, langsing, ga kelihatan kalau sudah punya seorang anak perempuan. Paling-paling hanya buncit biasa seperti ibu-ibu lainnya. Ketahuannya pas acara sore, saya perhatikan ibu pendeta ganti pakaian (setelah kebaktian sempat pulang ke rumah lalu kembali ke gereja) yang agak longgar, lalu perutnya (maaf) 'maju' (baca: buncit) yang ga biasa, terlalu jauh untuk ukuran buncit. Iseng saya tanya,
Saya: Bu, lagi ngisi ya?
Ibu: Loh baru tahu?
Saya: Iya Bu, baru kelihatan. Udah berapa lama?
Ibu: 4 bulan.. Kok baru tahu?
Saya: Yah baru 4 bulan sih bu, kalo sebelum 3 bulan ibu ngga bilang-bilang karena pasti pamali, takut ga jadi hehehe...
Ibu: Iya sih...
Mengerti statement di atas, kan? Buat yang belum mengerti, saya mencoba menjelaskan. Jadi ada mitos Jawa yang mengatakan kalau usia kandungan belum berusia 3 bulan dan lebih, lebih baik jangan dikasih tahu ke orang lain terlebih dahulu, cukup si ibu dan sang suami yang tahu. Mengapa? Karena kalau nanti 'ga jadi' (baca: keguguran) ya bisa bikin malu nama pasutri itu dong. Kalau menurut saya, itu bukan mitos karena dalam istilah medis disebutkan bahwa sebelum berusia 3 bulan (hitungan 1 bulan = 28 hari) janin belum menempel sempurna dalam rahim sehingga ada kemungkinan tergeser atau pecah yang menyebabkan terjadinya keguguran. Kalau janin sudah menempel dengan baik di rahim (usia kandungan x>3 bulan) sudah pasti sang ibu mengandung.. Yah kira-kira seperti itu, semoga bisa disimulasikan dalam pikiran kalian masing-masing :)
Yang pasti saya senang sekali karena tahun 2012 ini akan dilahirkan bayi-bayi yang imut dan lucu oleh perempuan-perempuan berjiwa ksatria. Can't wait to see that moment!
XOXO,
Grace Lin Mei Hua
No comments:
Post a Comment