24.5.12

POSTINGAN LEMAH


I mau mewek dulu.
Mewek sejadi-jadinya.

Bukannya pengen bilang kalau saya ini cewek kuat, tetapi seumur-umur saya belum pernah posting sesuatu yang sifatnya mellow. Saya jadi begini karena hari Rabu kemarin saya sedang merasakan perasaan bersalah, Mental jadi acakadut banget. Drop-nya ga kira-kira. Padahal kalau diperhatikan, isi timeline twitter saya isinya senang-senang terus ya? Huh, don't judge my book-of-life by its cover.

Rabu kemarin, 23 Mei 2012, saya masuk kelas pagi. Sebagai mahasiswi yang taat peraturan (catat: kalau telat dapat nilai 2E alias mengulang 2x untuk mata kuliah yang sama), saya datang tidak lelet-marlelet seperti biasanya. Ga buru-buru juga, sih. Eh ga taunya ga ada dosen, kami disuruh tanda tangan absensi aja. Niatnya pengen langsung pulang tapi ga jadi karena siangnya (13:00wita) akan ada sosialisasi PKL oleh ketua komisi PKL. Anteng, saya tungguin.

Sambil membunuh waktu, saya hapus-hapusin inbox sms yang ada di hape saya. Jumlahnya sudah mau 2000, itupun lebih banyak yang isinya ga penting daripada yang penting. Sembari menghapus, saya lihat ada inbox dari anggota missionaris. SMS-nya lucu banget, pengen saya forward deh, rasanya. Keisengan saya muncul, akhirnya saya editlah...

Buat teman-temannya (nama yang bersangkutan – dalam hal ini nama saya) ini saya keluarganya. Mau minta maaf kalau ada kata-kata dia yang kurang baik, dari sikap maupun perilakunya selama iini, karena baru saja ia meninggalkan kita semua. Keluarganya meminta maaf yang sebesar-besarnya karena tak terduga dan tidak ada tanda-tanda sebelumnya, dia telah diambil... KE ATAS. Pukul 04:55wita tadi dia dijemput.

SAMA PILOT, dia terbang keliling dunia mau cari INDOMIE RASA KANGKUNG.

Ini ceritaku, apa ceritamu? Hehehe.

Sebelum saya kirim, saya tunjukkin dulu isi sms itu ke kawan saya. Eh doski langsung ngakak jaya. Pas saya tunjukkin ke teman yang satu lagi, sama juga ngakaknya. Ya sutra lha ya ekspektasi saya langsung bagus, dong. Langsung deh saya kirim ke beberapa teman (dekat) seperti Ribka, Nora, dan Chrisna.

Sent.

Tahu balasan apa yang saya dapatkan? Bukannya laughing out loud seperti yang kedua teman saya lakukan, eh saya malah dimarahi! Ribka sampai telepon saya 2x. Ga sempat saya angkat. Nora sampai bingung, “Ini beneran?? Ya ampun, serius??” trus malah terusin berita ini ke Mona. Si Chrisna malah lebih lempeng lagi jawabnya, “Ini beneran? Sepertinya sampai kemarin ia masih baik-baik saja.”

Gengges yee, saya bingung sendiri jadinya. Ini mereka yang kurang g4o3L atau gimana sih? Kok responnya beda. Saya suruh mereka baca dulu sampai kelar, sampai bagian paling bawah. Ga taunya mereka bilang isi SMS saya... KEPOTONG! Ya terang aja pada panik semuaaa! Dan tentu saja saya nyantai jaya karena sms dari kakak tersebut tidak terpotong ketika dikirimkan ke saya! Kena omel lagi dah saya. :|

Sibuk minta maaf pada setiap orang yang saya kerjain, sebenarnya kejadian ini juga menghasilkan hikmah. Sisi positifnya, saya jadi tahu mana teman-teman saya yang setia disaat keluarga saya (dan saya) sedang susah dan mana yang tidak (ini terbukti dari mereka yang marah-marah = peduli dan mereka yang tidak respon, bahkan sampai malam sekalipun = cuek). Sisi negatifnya, kalau saya beneran minta tolong karena ada sesuatu yang urgent, mereka belum tentu mau bantu karena dipikirnya saya pasti bercanda lagi. It means, jangan jangan main-main dengan sesuatu yang sifatnya penting-ga-penting ini. Ntar jadi boomerang buat diri sendiri.

MATENG DEH SAYAAA! KAPOK AHH!  

No comments:

Post a Comment